Real Friendship
“aaaaaaaaa”,
teriak para siswi SMA 4 Pariaman ketika melihat Farel Setiawan sang artis
sekolah. Bagaimana para siswi tidak terpukau oleh Farel, secara Farel adalah
anak kepsek dan sangat terkenal kejeniusanya di sekolah. Berbagai perlombaan
olimpiade dimenangkanya, bahkan ia pernah mewakili Padang di tingakat nasional.
Selain itu yang paling penting adalah wajah Farel yang mirip dengan orang
barat, wajahnya yang putih, hidung yang mancung dan rambut kemerah merahan.
Namun
sayang itu membuat Farel menjadi siswa yang sombong dan kurang menghargai orang
lain, bahkan dengan ayahnya sekalipun. Sampai suatu ketika ia harus terlibat
kisah yang rumit dengan Anne, siswi kelas XII IPA I.
Kisah
itu bermula saat Farel pulang lomba Matematika di kabupaten dan menang, banyak
siswi yang berebut bersalamanya untuk mengucapkan selamat kepada idolanya,
termasuk Tere sahabat Anne yang sangat tergila-gila pada Farel walaupun Farel masih kelas 11. Terkadang Anne
heran dengan sahabatnya yang begitu tergila-gila pada Farel. Saat itu Anne
hanya berdiri dan melihat sahabatnya
dari belakang. Farel yang badanya tinggi melihat aneh ke arah Anne. Seumur umur dia bersekolah di SMA 4, Annelah
yang tidak tertarik padanya, inilah awal kisah dimulai.
Karena
penasaran Farel pun menerobos di barisan siswi yang ingin bersalaman denganya.
Ia pun tanpa segan bertanya pada Anne “ Eh kakak kelas, loe ga mau salaman sama
gue?, Cuma loe yang santai disini”, tanya Farel yang sontak membuat semua mata
tertuju padanya, pandangan yang penuh rasa iri. “ buat apa?”, jawab Anne balik
bertanya pada Farel. “ hah, loe cewek aneh, loe santai liat siswa nomor satu
disekolah ini, Anne Farah”, sambil menunjuk ke tulisan nama di seragam abu-abu
Anne. “ kurasa itu kurang penting”, sambil pergi meninggalkan Farel yang masih
berdiri termangu. Ia kesal dan merasa dipermalukan. “ gila tu cewek, baru kali
ini ada cewek yang gak suka sama gue”, batin Farel dalam hati.
Anne
yang sudah kelas 12 yang sebentar lagi akan menghadapi ujian nasional Anne
salulu sibuk mengerjakan soal-soal UN. Ia lebih banyak dikelas untuk
mengerjakan soal. Saat mengerjakan soal ia dikagetkan oleh kehadiran Tere. “ eh
Ann aku iri banget sama kamu, kayaknya Farel suka deh sama kamu. Aduduh aku gak
rela Ann, aku mohon Ann, jangan Ann”, rengek Tere. “ aduh Tere sayang, Anne gak
suka sama si udik, dari awal kan Anne udah pernah bilang sama kamu”. “ tapi
gimana kalo Farel mau sama kamu?”, tanya Tere lagi. “ aduh udah ah mending kita
solat duhur dulu biar kamu tenang Tere, aku bilang ya cowok kayak Farel itu
pasti gak bener, dia pasti playboy. Percaya deh sama Anne”. “ Tere gak peduli Anne”. “ah udahlah gak ada
selesainya kalo ngomongin si udik sama kamu Re”, bentak Anne denga lembut seraya
menggandeng Tere ke masjid.
********
Esok
harinya saat keluar dari perpustakaan Anne bertabrakan dengan Farel ,
buku-bukunya pun jatuh berserakan dan naas pop ice yang tak habis diminumnya di
perpustakaan mengenai baju putih Farel. Farel pun membentak Anne namun Anne tak
menghiraukan Farel melainkan sibuk memunguti buku-bukunya. Dan Anne sangat
kaget saat tiba-tiba Farel menarik tanganya dan membawanya ke toilet pria. “ Eh
lu harus cuci baju gue, lu harus tanggung jawab”. “ eh itukan salah kamu Farel Setiawan sambil
menunjuk ke noda di baju Farel. “ ni “, sambil melepas bajunya dan meletakanya
di muka Anne. “Eh kamu gila ya, kamu bisa masuk BK kalo pake tu kaos, mending
kamu pake lagi seragam kamu, nanti pulang sekolah kamu kasih Anne biar Anne
cuciin”. “ gua gak mau pake baju kotor”, seraya pergi meninggalkan Anne yang
masih terpaku dengan seragam kotor di tangannya. Anne hanya menghela nafas dan
keluar kamar mandi mengikuti Farel. Puluhan mata memandang sinis ke arahnya.
“eh
baju siapa Ann?’, tanya Tere di kelas pada Tere dan mengambilnya dari Anne.
Betapa kagetnya Tere saat tahu itu adalah seragam kotor milik Farel, berondong
pujaan hatinya. “ ya ampun Ann ini kan bajunya my sweety boy Farel, dapet dari
mana kamu, kamu nikung aku ya?”. “ tadi aku gak sengaja nabrak Farel terus bajunya
ketumpahan pop iceku. Jadi dia nyuruh aku untuk nyuciin baju dia. Lagian siapa
sih yang mau nikung. Seorang Anne gak bakalan suka sama si udik”.
“hmm,
syukurlah kalau gitu. Aku pegang omongan kamu Ann”
“iya
bawel”
“
yaudah aku aja yang nyuciin bajunya”
“serius
Re, yaudah ni buat kamu aja deh, sekalian kasih sama dia ya besok”
“ tanpa
kamu suruh aku udah tau princes Anne”
************
Keesokan
harinya di kelas Farel
“ ni
baju kamu Rel”, Tere menyerahkan seragam Farel yang sudah rapi.
“lah
kenapa loe yang ngasih, mana si Anne?. Jangan-jangan loe yang nyuci baju gue”
“iya
Rel, maaf ya kalo aku lancang. Tapi aku pingin nyuci baju kamu Rel”, ucap Tere
dengan
nada
bersalah pada Farel.
“ooh
jadi loe salah satu fans gua, tapi sayang gua gak tertarik sama loe, jadi
sekarang loe
pulang
ke kelas loe dan kasih baju ini ke Anne dan suruh dia cuci ulang”.
“bagai
terkena petir di siang bolong, perkataan Farel benar-benar menyakitkan.
Seketika
cinta
berubah menjadi benci”
Tanpa
berfikir panjang Tere langsung berlari ke kelasnya sambil bercucuran air mata.
Sesampainya di kelas ia langsung memeluk Anne dan menangis sekeras-kerasnya.
Anne sangat heran dengan tingkah sahabatnya.
“ Tere
kamu kenpa sih, kok kamu nangis kanapa bajunya dibawa lagi?. Farel ngapain kamu
biar Anne kasih pelajaran.
Berani-beraninya dia buat sahabat Anne nangis”. Tere yang menangis tak
menjawab apa-apa melainkan mengeraskan tangisanya. Hingga seisi kelas menatap
heran ke arah mereka. Tak biasanya gadis seperiang Tere menangis.
Dengan
penuh emosi Anne pergi ke kelas Farel dan memanggil Farel dengan nada yang
tinggi. “Farelllllll!!!!”
“eh lu
bisa sopan gak sama orang, mentang-mentang lu kakak kelas jangan seenaknya
dong. Lu gak lupa kan gua anak kepsek. Terus ngapain lu bawa ke sini lagi tu
baju. Gua mau lu nyuci ulang.”
“nih
makan baju loh, aku gak sudi nyuci bocah udik ingusan kayak kamu, dan kamu
apain sahabatku. Gak punya hati.”
“wih
pasti ini yang sering kamu ceritain ke aku yang namanya Anne kan?. Baru ini aku
liat cewek yang berani sama kamu Rel. Hebat ni cewek,”celetuk Arce teman
sebangku Farel.
“gua
juga heran”
“haaa...aku
punya ide, kita taruhan ni kalo kamu bisa merubah sifat dia dari yang benci dan
kasar sama kamu jadi baik sama kamu”.
“heh
siapa takut”
“deal
man”
Di
tengah jalan menuju kelasnya, tiba-tiba ada sekelompok siswi yang menghadangnya dengan alasan karena
Anne telah bersikap tidak sopan dengan Farel yang notabene adalah bintang
sekolah. Setelah ada sedikit perdebatan akhirnya mereka adu kekuatan. Dan karena
itu pula Anne dipanggil kepala sekolah dan diskors selama seminggu. Betapa
hukuman yang tidak masuk akal menurut Anne. Sedangkan orang yang mengeroyoknya
malah tidak mendapat hukuman sama sekali. Namun Anne hanya bisa pasrah karena
ia hanyalah anak orang miskin yang mencoba bersekolah ditempat orang elite.
*************
Dengan
perasaan gembira karena akan memenangkan taruhan dari Arce. Namun, saat sampai
dirumah Anne hanya ibunya lah yang ada dirumah.
“Tante
kak Anne nya dimana ya?”, tanya Farel pada ibu Anne
“Anne
lagi bersih-bersih di taman kota dari tadi pagi, soalnya ibu gak bisa kerja
jadi dia yang gantiin ibu”
“loh
emangnya dia gak sekolah tan?”, Farel pura-pura tidak tahu kalau Anne diskors
oleh ayahnya yang berhasil dibujuknya.
“katanya
sih dia udah dapat izin dari sekolah nak”
“oh
gitu ya tan, yaudah Farel mau ke taman dulu ya tan”
“assalamualaikum”
“waalaikumsalam”
Farel
pun berjalan menuju taman kota yang
jaraknya tidak jauh dari rumah Anne. Betapa kagetnya Anne saat air yang
dibuangnya mengenai wajah Farel.
“aduh
Rel maaf ya, aku gak tau kalo kamu dibelakang. Sorry Rel”
“yaya
gak papa”
“hah
gak salah denger nii “
“kenapa?,
loe heran gua jadi baik. Gua mau berubah gua mau temenan sama loe. Itu kalo loe
mau.”
“haha
gak semudah itu, hei hidup gak semudah itu. Aku tau kamu pasti ada maunya. Iya
kan?”
“terserah
loe mau ngomong apa, gua tulus. Besok loe datang kesekolah gua udah bilang sama
papa”, seraya mengusap mukanya yang basah kuyup dan meninggalkan Anne yang
masih bengong.
Malam
sudah menunjukkan pukul 23.00 tapi Anne masih belum bisa memejamkan matanya
karena ia masih memikirkan sikap Farel yang berubah 180 derajat alias jadi
baik. Hingga pagi harinya ia harus berlari lari menuju sekolah karena
kesiangan. Dan kali ini Farel menjadi malaikat penolongnya. Karena memberinya
tumpangan ke sekolah.
“makasih
ya Rel, kalau gak ada kamu pasti aku udah telat”
“iya.
Loe udah maafin gua kan?”
“aku
mau maafin kamu kalau Tere udah maafin kamu”
“bisa
diatur”
Selama
pelajaran terus tersenyum sendiri. Hingga Tere menjadi usil dan mencubit tangan
Anne.
“aduh,
paan sih kamu Ter. Sakit tauk”
“abis
aku kesel sama kamu senyum-senyum sendiri”
“aku
seneng Ter soalnya sekarang Farel tu baik sekarang”
“iya
Ann tadi pagi pas aku minjem buku di perpus dia minta maaf sama aku, jangan
bilang kamu suka sama Farel”, celetuk Tere dengan muka ditekuk
“ya gak
lah Tere, kita Cuma temenan”
“awas
ya kalo sampai kamu rebut Farel”
“iyaaaa
princes Tere”
********
Hari-hari
berlalu Anne dan Farel semakin dekat, hingga seisi sekolah tau kalau mereka
adalah sahabat. Namun Anne harus kehilangan Tere karena Tere merasa Anne telah
merebut Farel darinya. Hanya Farel lah orang yang selalu membantunya dalam
kesulitan. Bahkan Farel lupa dengan taruhannya dengan Arce. Ia sudah merasa
nyaman dengan Anne yang dia anggap bidadari baik hati.
Namun
janji tetaplah janji, ia harus mempermalukan Anne di depan umum.
“Ann
ntar liat gua main basket ya”
“iya
kapten Farel”
“siap-siap
kejutan dari gua”, dengan nada berat
“ma,,,,,”,
belum sempat Anne melanjutkan kata-katanya Farel sudah bergegas meninggalkanya
********
Di lapangan basket
Anne
berjalan menuju lapangan untuk melihat Farel. Namun, ia tak melihat ada orang
yang main basket. Yang dilihatnya hanyalah siswa siswi yang berebut foto
bersama dengan Farel. Dengan ekspresi bingung Anne menghampiri Farel.
“Rel,
kamu gak jadi main basket?”
“hah
loe percaya gitu”
“maksudnya”
“ya gua
gak perlu jujur sama loe. Loe kan bukan siapa-siapa gua. Loe Cuma pelarian gua
saat gua bosen. Loe boleh nganggap gua sahabat, tapi gua gak merasa sahabat
loe.....karena...”
“cukup”,
Anne memotong perkataan Farel. Hatinya sudah terlalu sakit.
Anne berlari sekencang kencangnya menuju kelas. Tere yang
sudah tau merasa puas dan menertawakan Anne. Sejak hari itu Anne jadi sering
sakit-sakitan dan jarang masuk sekolah. Dan sekarang Anne berhenti bersekolah. Farel
merasa menyesal dengan apa yang telah dilakukannya pada Anne. Ia pun berencana
untuk meminta maaf secara langsung pada Anne.
Di rumah Anne
Bagai
tersambar petir disiang bolong Farel melihat Anne yang tidak dapat melihat. Ya
Anne buta karena ketumpahan air aki saat bekerja di taman kota. “maafkan gua Ann, gua gak berguna. Gua jahat”, jerit
Farel dalam hati. Tidak sanggup melihat keadaan Anne, Farel pun segera
berpamitan untuk pulang.
“buat
apa Rel donor mata”, ujar mama Farel
“pokoknya
untuk orang yang membutuhkan lah ma”
“plis
ma , mama kan dokter masa mama gak bisa cari donor mata”
“ya deh
apa sih yang gak buat kesayangan mama ini”
“makasih
ma”, memeluk ibunya
*********
Di Rumah Sakit
“sayang
siapa duluan yang mau kamu lihat”
“saat
pertama kali dibuka perban mata ini, Anne pengen liat orang yang udah ngasih
donor mata sama Anne”
“ok
sayang ibu”
Dokter pun membuka perban dimata Anne. Perlahan lahan ia
membuka matanya dan remang-remang ia melihat laki laki berseragam sekolah
semakin lama semakin jelas bahwa itu adalah Farel.
“maafin
gua ya, gua salah”
“gua
juga Ann”, Tere menimpali Farel
Anne
tak bisa berkata kata lagi, matanya bercucuran karena sahabatnya telah
memberikan masing-masing satu mata kepadanya.
“kalian
bodoh banget sih, kalian gak sayang sama diri sendiri”
“selama
ini kamu mengalami masa sulit sendiri Ann”, Farel menghapus air mata Anne
“kita
juga ingin tahu kesedihan kamu. Kamu buta, kamu gak bisa ikut UN tahun ini,
kamu yang harus selalu sendirian di rumah. Orangtua kami mampu, kami akan
segera mendapatkan mata Ann”
“makasih
ya Rel, Re”